Indikasi News

About Us

Indikasi News

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's.

Paslon 02 Dituduh Bagikan Sembako, Dima Akhyar Sebut Tuduhan Mengada-ada

Tangkapan layar video dugaan pembagian sembako oleh tim pemenangan Paslon 02 menjelang pemungutan suara Pilkada Jember 2024. (Dok. Istimewa)


Jember (indikasiNews.ID) – Polemik politik kembali mencuat menjelang pemilu setelah sebuah video beredar di media sosial seperti WhatsApp dan TikTok pada 26 November 2024.

Video tersebut menampilkan dugaan pembagian gula oleh pasangan calon (Paslon) nomor urut 02 sebagai bentuk serangan fajar menjelang pencoblosan pada 27 November.

Tuduhan ini segera menjadi perhatian publik dan memunculkan berbagai spekulasi.

Video tersebut dilaporkan oleh pihak tertentu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan pihak kepolisian.

Sebagai tindak lanjut, pada 2 Desember 2024, dua individu bernama Alif dan Rosi yang diduga terkait dengan pembagian gula itu dipanggil dan diperiksa di kantor Bawaslu Jember.

Namun, pemeriksaan ini menuai kontroversi karena tidak ditemukan bukti visual atau indikasi kuat yang menghubungkan pembagian gula tersebut dengan Paslon 02.

Tidak ada foto pasangan calon, kendaraan kampanye, atau atribut lain yang dapat dijadikan dasar tuduhan.

Dima Akhyar, anggota Tim Pemenangan Gus Fawait-Djoko Susanto, secara tegas membantah tuduhan ini dan menyebutnya sebagai upaya tidak berdasar untuk menjatuhkan Paslon 02.

"Bawaslu memeriksa Alif dan Rosi itu konyol. Bagaimanapun juga, ini hanyalah tuduhan dari pihak lawan yang mengada-ada adanya pembagian sembako," kata Dima dalam keterangannya saat dihubungi, Selasa (3/12/2024).

Dima juga menyatakan bahwa asumsi terkait pembagian gula sebagai bentuk serangan fajar sangat tidak masuk akal.

"Anehlah, orang bawa gula di mobil dikira mau melakukan serangan fajar. Kalau ada orang mau ke pasar, apakah mereka juga akan dituduh melakukan hal yang sama?" tambahnya.

Lebih lanjut, Dima meminta pihak berwenang, baik Bawaslu maupun Polres Jember, untuk lebih berhati-hati dan profesional dalam menangani kasus ini.

Ia menegaskan pentingnya menjaga suasana kondusif menjelang pemilu dan mencegah kesalahpahaman yang dapat merugikan pihak tertentu tanpa bukti yang jelas.

Sementara itu, beberapa pihak mempertanyakan apakah video tersebut dapat digunakan sebagai alat bukti yang sah.

Banyak yang menyoroti bahwa video itu hanya menunjukkan orang membawa gula, tanpa kaitan langsung dengan Paslon 02.

Sejumlah orang menilai kejadian ini sebagai bagian dari dinamika politik yang sering kali memanas menjelang pemilu.

Kasus ini kini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.

Masyarakat dan pihak-pihak terkait berharap keputusan final dapat memberikan kejelasan dan memastikan bahwa integritas proses pemilu tetap terjaga.

"Kami mendukung Bawaslu dan aparat untuk bekerja secara profesional dan transparan dalam menyelesaikan kasus ini. Jangan sampai tuduhan seperti ini mengaburkan fokus pada substansi pemilu yang jujur dan adil," pungkas Dima. (iN)

- Advertisment -

- Advertisment -